Kindle Paperwhite, Surganya Para Kutu Buku
Hi teman-temannya Genesa! :)
Ceritaku hari ini adalah seputar kesan pertamaku setelah berpindah menggunakan Kindle Paperwhite sebagai sarana untuk baca buku. Seperti biasanya, artikel ini aku tulis untuk mengisi waktuku di hari ini.
Sebenarnya sudah sekian lama pengen beli Kindle ini, tapi ya lama juga mikirnya entah mau beli apa enggak?, bermanfaat apa enggak? dan lebih lagi, aku harus kumpulin duit dulu dong tentunya hehe. Dan aku juga sempet mikir, hmm takut nyesel karna baca buku fisik tuh lebih enak daripada on screen atau elektronik. Tapi ternyata dugaanku yang ini tidak benar!!!
Sebuah efisiensi. Setelah aku hitung-hitung, menggunakan Kindle membuatku lebih hemat. Kalo beli buku harganya rata-rata 200.000 untuk buku bahasa Indonesia dan minimal 300.000an untuk buku-buku import atau English version books. Misalnya, beli 5 buku aja udah seharga Kindle yang versi terbarunya. Sedangkan di Kindle kita bisa akses banyak buku-buku gratis atau bisa kita download di internet lalu kita pindahkan ke Kindle. Jauh lebih hemat tentunya.
Soal buku, jadi sebenarnya sudah sekian lama aku tahu 1 situs yang bisa download e-books populer khususnya yang English version secara gratis, dan buku-buku populer pun ada disana. Kecuali buku-buku bahasa Indonesia memang sangat minim ada di website tersebut. Tapi tetep ada kok. Jadilah hal ini menambah niatku untuk pindah ke Kindle, karna kalau baca e-books di HP atau Laptop, mata rasanya cepet perih. Jadi, akhirnya aku memutuskan untuk membeli Kindle.
Aku memutuskan untuk beli Kindle yang versi terbarunya yaitu Kindle Paperwhite 10th generation, dengan kelebihannya yaitu:
- Storagenya lebih besar dari Kindle versi lamanya yaitu 8GB
- Waterproof
- Baterainya sangat tahan lama banget, (bisa sampai berminggu-minggu based on my own experience)
Comments
Post a Comment